Bagian - Bagian Bangunan Air - academia ENGINEERING

Artikel Terbaru

Iklan

Iklan Atas Post

Ads Here Call 08562670757

Rabu, 02 Januari 2019

Bagian - Bagian Bangunan Air



Klasifikasi Bangunan Utama Penampung
Berdasarkan fungsinya bangunan utama penampung dapat diklasifikasikan menjadi :

1. Bendungan Penampung (storage dam)

2. Bendungan Pengelak (diversion dam)

3. Bendungan Penahan (ditention dam)

Dengan Penjelasan sebagai berikut :

1. Bendungan Penampung (storage dam)

Pada umumnya bendungan yang dibangun adalah bendungan penampung. Bendungan penampung dibuat dengan fungsi untuk menampung air di bagian hulu bendungan selama musim hujan atau pada periode air lebih dan digunakan pada periode kekurangan air. Bendungan penampung dibangun untuk berbagai macam keperluan, sepeti untuk penyediaan air irigasi, industri, rumah tangga, pembangkit tenaga, rekreasi, dan lain sebagainya.

2. Bendungan Pengelak (diversion dam)
Bendungan penampung akan menampung air di hulu bendungan sedangkan bendungan pengelak hanya akan menaikkan permukaan air sungai di hulu bendungan, sehingga air sungai dapat dilairkan ke dalam sistem saluran pembawa ke tempat yang memerlukan secara gravitasi. Untuk itu bendungan pengelak mempunyai ketinggian yang kecil dan tidak ada waduk. Termasuk dalam bendungan pengelak ini adalah bendung (weir) dan bendung gerak (barrage).

3. Bendungan Penahan (ditention dam)

Bendungan penahan dibangun untuk menyimpan air selama banjir dan melepaskannya secara berangsur-angsur dengan laju aliran yang aman. Dengan membuat tampungan buatan sementara ini, maka kerusakan akibat banjir di hilir akan berkurang. Pada umumnya ada dua tipe bendungan penampung :

a. Air ditampung/ disimpan sementara, kemudian dilepas/ dialirkan melalui pelepasan (outlet) secara berangsur-angsur sesuai dengan kapasitas sungai hilir.

b. Air tidak dialirkan dan tidak ada bangunan pelepasan. Air yang tertahan dibiarkan meresap ke dalam tanah sebagai air tanah.


Bagian-Bagian Bangunan Bendung


Dinding Pemisah
Dinding pemisah untuk memisahkan antara bagian bendung dan bagian pembilasan, sehingga pada saat pembilasan kecepatan dapat diatur. Selama pembilasan tidak boleh ada air yang mengalir di atas dinding pemisah karena aliran ini akan mengganggu sehingga elevasi dinding tersebut sebaiknya diambil 0,5 m sampai dengan 1,0 m di atas tinggi mercu.


Saluran PenghantarSaluran penghantar diperlukan sebelum air masuk ke bangunan pengambilan, pada saluran penghantar ini kecepatan air dibuat rendah sehingga sedimen dengan butiran kasar akan mengendap di depan pintu pengambilan/ lantai pembilas dan aliran menjadi mulus (turbulensi berkurang).

Pembilas
Pada tubuh bendung tepat di hilir pengambilan dibuat bangunan pembilas untuk mencegah masuknya bahan sedimen kasar ke dalam jaringan saluran di daerah layanan. Bangunan pembilas berfungsi untuk mengurangi sebanyak mungkin benda-benda terapung dan material sedimen kasar yang masuk ke jaringan saluran. Lantai pembilas merupakan kantong tempat mengendapnya bahan-bahan kasar di depan pengambilan. Sedimen yang terkumpul dapat dibilas dengan jalan membuka pintu pembilas secara berkala untuk menciptakan aliran terkonsentrasi tepat di depan pengambilan. Pintu pada pembilas dapat direncanakan dengan bagian depan terbuka atau bagian depan tertutup.

Pintu pembilas dengan bagian depan terbuka akan ikut mengatur kapasitas debit bendung karena air dapat mengalir melimpas melalui pintu-pintu yang tertutup selama banjir, pembuangan benda-benda terapung lebih mudah. Selama banjir sedimen akan terangkut ke pembilas, bila sungai mengangkut sedimen dengan bongkahan besar hal ini akan menimbulkan masalah karena sedimen akan menumpuk di depan pembilas dan sulit disingkirkan, benda-benda hanyut dapat merusakkan pintu dan sedimen yang dibawa lebih banyak karena kecepatan menjadi lebih tinggi.

Pintu pembilas dengan bagian depan tertutup, selama banjir air tidak dapat mengalir melimpas melalui pintu-pintu yang tertutup.

Pintu pembilas dengan bagian depan terbuka akan ikut mengatur kapasitas debit bendung karena air dapat mengalir melimpas melalui pintu-pintu yang tertutup selama banjir, pembuangan benda-benda terapung lebih mudah. Selama banjir sedimen akan terangkut ke pembilas, bila sungai mengangkut sedimen dengan bongkahan besar hal ini akan menimbulkan masalah karena sedimen akan menumpuk di depan pembilas dan sulit disingkirkan, benda-benda hanyut dapat merusakkan pintu dan sedimen yang dibawa lebih banyak karena kecepatan menjadi lebih tinggi.

Pintu pembilas dengan bagian depan tertutup, selama banjir air tidak dapat mengalir melimpas melalui pintu-pintu yang tertutup.

Kantong Lumpur


Material sedimen dengan butiran yang lebih halus akan terbawa masuk ke saluran pengambilan sehingga tepat di sebelah hilir pengambilan biasanya ditempatkan kantong lumpur untuk mengendapkannya. Kantong lumpur mengendapkan butiran sedimen yang lebih besar dari pasir halus (diameter 0,06 – 0,07 mm). Bahan sedimen yang telah mengendap di dalam kantong kemudian dibersihkan secara berkala. Pembersihan ini dilakukan dengan menggunakan aliran air yang deras untuk menghanyutkan bahan endapan tersebut kembali ke sungai. Kadangkala pembersihan perlu dilakukan dengan jalan mengeruknya.

Bangunan Pengambilan Air

Bangunan pengambilan air adalah sebuah bangunan berupa pintu air dan berfungsi untuk mengelakkan air dari sungai dalam jumlah yang diinginkan. Dalam merencanakan bangunan pengambilan yang perlu dipertimbangkan adalah debit rencana dan pengelakkan sedimen.

Bangunan pengambilan biasanya dibuat sedekat mungkin dengan pembilas dan as bendung atau bendung gerak. Untuk memperkecil masuknya sedimen pengambilan ditempatkan di ujung tikungan luar sungai atau pada ruas luar. Bila dengan bendung pelimpah air harus diambil untuk irigasi di kedua sisi sungai, maka pengambilan untuk satu sisi (kalau tidak terlalu besar) bisa dibuat pada pilar pembilas dan airnya dapat dialirkan melalui siphon dalam tubuh bendung ke sisi lainnya atau dibuat pengambilan dan pembilas pada kedua sisi sungai.

Bangunan Pengarah Aliran/ Pemeliharaan Sungai

Bangunan-bangunan ini dibuat disekitar bangunan utama untuk menjaga agar bangunan utama tetap berfungsi dengan baik. Bangunan pengarah/ pengaturan sungai untuk melindungi bangunan utama terhadap kerusakan akibat penggerusan dan sedimentasi. Umumnya berupa pekerjaan krib, matras batu, pasangan batu kosong dan/ atau dinding pengarah. Tanggul banjir untuk melindungi lahan yang berdekatan terhadap genangan akibat banjir, tanggul penutup untuk menutup bagian sungai lama atau bila bangunan pengelak dibuat di kopur untuk mengelakkan sungai melalui bangunan tersebut. Saringan bongkah untuk melindungi pengambilan/ pembilas bawah agar bongkah tidak menyumbat bangunan.selama terjadi banjir.

Jalan Ikan

Secara alami sebagian besar jenis ikan akan melakukan Ruaya pada masa tertentu dan atau pada kondisi/saat tertentu. Ruaya adalah pergerakan ikan (mobilitas) secara relatif teratur dan berkelompok dari satu tempat ke tempat lain untuk memenuhi keperluan siklus hidupnya misalnya ada jenis ikan yang mempunyai sifat pada masa bertelur berenang ke hulu, kemudian kembali lagi ke hilir. Tetapi dengan adanya rintangan/hambatan berupa bendung maka ikan-ikan tersebut tidak bisa kembali berenang ke hulu, untuk mengatasi hal ini konstruksi bendung di suatu sungai dilengkapi dengan konstruksi jalan ikan, atau fish passage.

Bangunan pelimpah (spillway)
Pelimpah pada suatu bangunan utama penampung berfungsi untuk mengalirkan air banjir dari waduk bila waduk penuh. Pelimpah sering diklasifikasikan sebagai pelimpah dengan pintu pengatur dan pelimpah tanpa pintu pengatur. Adapun beberapa tipe pelimpah adalah sebagai berikut :

1. Pelimpah terjunan (overflow spillway)
Pelimpah terjunan dikenal juga sebagai pelimpah overfall spillway atau OGEE dan dapat dibedakan ke dalam jenis terkontrol dan tidak terkontrol. Pelimpah jenis ini bentuknya menyerupai tubuh bendung tetap, yaitu air lewat di atas mercu. Pelimpah terjunan sering dibuat untuk bangunan pelengkap pada bendungan beton gaya berat.

2. Pelimpah samping
Pada pelimpah samping, aliran air setelah melewati mercu bendung atau mercu ogee dialirkan melalui saluran yang sejajar dengan mercu. Pelimpah samping sesuai untuk bendungan urugan tanah atau urugan batu.

3. Pelimpah peluncur (chute spillway)
Pelimpah peluncur merupakan salah satu bangunan yang digunakan untuk mengalirkan kelebihan air waduk melalui saluran terbuka yang mempunyai kemiringan besar (curam), dan disebut peluncur. Pada umumnya jenis pelimpah ini dibangun terpisah dengan bendungannya dan sering digunakan pada bendungan jenis urugan. Peluncur dapat dibuat dengan lebar konstan maupun dibuat menyempit.

4. Pelimpah corong
Pelimpah corong juga kadang-kadang dikenal dengan sebutan drop inlet spillway atau morning glory spillway. Pelimpah ini mempunyai bentuk seperti sebuah cerobong tegak dengan sebuah corong tegak lurus yang dihubungkan dengan pipa horisontal (berbentuk L) keluar dari bendungan.































































Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Iklan Bawah Post

Ads Here Call 08562670757