Sistem Transportasi - academia ENGINEERING

Artikel Terbaru

Iklan

Iklan Atas Post

Ads Here Call 08562670757

Minggu, 25 November 2018

Sistem Transportasi



Transportasi yang menyangkut pergerakan orang dan barang pada hakekatnya sudah dikenal secara alamiah semenjak manusia ada di bumi, meskipun pergerakan atau perpindahan itu dilakukan dengan sederhana. Sepanjang sejarah transportasi baik volume maupun teknologinya berkembang dengan pesat. Sebagai akibat dari kebutuhan akan transportasi, maka timbulah tuntutan untuk menyediakan sarana dan prasarana agar pergerakan tersebut dapat berlangsung dengan aman, nyaman dan lancar serta ekonomis dari segi waktu dan biaya. Pejalan kaki adalah perpindahan orang tanpa alat angkut (alat angkutnya adalah kaki)

Dalam penyediaan prasarana transportasi yakni bangunan-bangunan yang diperlukan tentunya disesuaikan dengan jenis sarana atau alat angkut yang digunakan. Penyediaan tersebut dipengaruhi beberapa faktor, a.l. kondisi alam, kehidupan manusia serta teknologi bahan dan bangunan.

Definisi ;

Sistem adalah suatu bentuk keterkaitan antar variable / komponen dalam tatanan yang terstruktur, sehingga berkelakuan sebagai suatu keseluruhan dalam menghadapi rangsangan yang diterima dibagian manapun. Jika satu komponen dalam sistem berubah, akan berpengaruh terhadap komponen yang lain / keseluruhan.

Sistem transportasi adalah suatu bentuk keterkaitan dan keterikatan antara penumpang, barang, sarana dan prasarana yang berinteraksi dalam rangka perpindahan orang atau barang yang tercakup dalam tatanan baik secara alami maupun buatan.

Maksud ;

Sistem transportasi diselenggarakan dengan maksud untuk mengkoordinasikan proses pergerakan penumpang dan barang dengan cara mengatur komponen-komponennya yaitu prasarana sebagai media dan sarana sebagai alat yang digunakan dalam proses transportasi.

Tujuan ;

Sistem transportasi diselenggarakan dengan tujuan agar proses transportasi penumpang dan barang dapat dicapai secara optimum dalam ruang dan waktu tertentu dengan pertimbangan factor keamanan, kenyamanan, kelancaran dan efisiensi atas waktu dan biaya. Sistem transportasi ini merupakan bagian integrasi dan fungsi aktifitas masyarakat dan perkembangan teknologi. Secara garis besar transportasi ini dapat dibagi menjadi :

1. Transportasi Udara

2. Transportasi Laut

3. Transportasi Darat

4. Jalan raya

5. Jalan rel

6. ASDP

7. Lain-lain ; pipa, belt conveyer dsb.

Perkembangan transportasi yang pesat merupakan sumbangan bagi kualitas kehidupan manusia di masyarakat. Hal ini karena transportasi telah ikut meratakan hasil-hasil pembangunan dan memberikan pelayanan pergerakan orang dan barang hampir keseluruh penjuru negeri sehingga memberi andil bagi pengembangan serta kemajuan daerah dan membuka isolasi daerah terpencil.

Transportasi darat lebih dominan di daerah Sumatra dan Jawa, sedang daerah timur atau lainnya menggunakan moda yang lain (laut dan udara) hal ini karena Indonesia adalah negara kepulauan sehingga moda laut dan udara menjadi hal yang penting bagi pengembangan dan kemajuan wilayah karena ada daerah-daerah yang hanya dapat dicapai dengan transportasi udara maupun laut saja.

Pada daerah tambang dan industri , sebagai alternatif digunakan angkutan pipa (minyak dll), belt conveyer (untuk bijih besi dll) atau angkutan kabel. Transportasi sendiri terjadi karena tidak selamanya aktifitas dapat dilakukan di tempat tinggalnya.

HAL YANG MEMPENGARUHI SISTEM TRANSPORTASI

1. TATA GUNA TANAH (Land use).

a. lokasi perumahan

b. daerah industri

c. pusat bisnis (CBD)

d. contoh; adanya “mall” akan membangkitkan arus lalulintas; sehingga jalan jadi padat.


2. SISTEM JARINGAN JALAN

a. grid

b. radial

c. adanya jalan-jalan kolektor

d. lain-lain



3. SISTEM MODA ANGKUTAN

a. angkutan umum (public transport)

b. angkutan cepat / lambat

c. taksi


4. SISTEM PARKIR

a. on street

b. off street


5. SISTEM TERMINAL

a. halte

b. teluk bus

c. lain-lain


6. SISTEM TANDA LALULINTAS

a. rambu-rambu

b. marka dll


7. SOSIAL BUDAYA

8. LAIN-LAIN

Dari beberapa hal yang mempengaruhi system transportasi di atas, tata guna lahan (land use) merupakan yang terpenting. Hal ini dikarenakan tata guna lahan memacu bangkitnya arus lalulintas, lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Perubahan fungsi dari lahan akan menaikkan/membangkitkan perjalanan ke tempat tersebut, dampaknya akan menaikkan kebutuhan akan transportasi/lalulintas. Untuk itu perlu penambahan fasilitas transportasi (angkutan umum dsb), selanjutnya dengan adanya penambahan fasilitas transportasi akan memberikan kemudahan asesbilitas ke tempat tersebut. Dengan fasilitas dan kemudahan akses yang ada nilai tanah tersebut jadi tinggi, tanah jadi mahal. Dengan makin mahalnya tanah yang ada, maka akan terjadi perubahan fungsi lahan dst akan berulang lagi siklusnya seperti di atas.

Tata guna lahan ini sangat dominan pada pergerakan yang sifatnya Spasial (ruang terbatas). Pergerakan yang spasial sangat ditentukan oleh letak :

1. daerah pemukiman

2. daerah industri

3. daerah pertanian

Transportasi (pergerakan orang dan barang) akan berkisar pada tiga daerah tersebut. Orang bekerja ke daerah industri dan sore hari pulang ke rumah, demikian juga barang / hasil pertanian dll dibawa ke pabrik untuk diolah dan hasilnya dipasarkan ke daerah pemukiman sebagai konsumennya.

Para pekerja akan cenderung bertempat tinggal mendekati tempat kerjanya untuk mengurangi biaya transportasi karena makin jauh jarak kerjanya makin besar biaya transportasi yang harus dikeluarkan. Dengan demikian terjadi urbanisasi. Sebaliknya tanah di kota semakin mahal orang mencari lahan untuk kantor / pabrik cenderung keluar kota, sehingga terjadi juga des-urbanisasi.

A. SEBAB TERJADINYA PERGERAKAN

Sebab terjadinya pergerakan dikelompokkan sesuai karakteristik dasarnya antara lain ;

1. ekonomi

- mencari nafkah

- belanja

2. sosial

- menjalankan hubungan pribadi

- mengunjungi famili

- menengok orang sakit

3. pendidikan

- ke sekolah

- kursus

4. rekreasi dan hiburan

- ke puncak

- nonton bioskop

- kafe

5. kebudayaan (nyadran, mudik lebaran dll)

6. lain-lain



B. WAKTU TERJADINYA PERGERAKAN

Waktu terjadinya pergerakan ini juga tergantung jenis kegiatan yang dilakukan. Biasanya orang memulai kegiatannya pada pagi hari, baik ke sekolah, kerja maupun kegiatan lainnnya dan pulang pada siang atau sore hari. Pada saat orang bersamaan melakukan kegiatan pergerakan, maka pada jam tertentu di jalan akan terjadi penumpukan arus lalulintas. Pada kondisi seperti itu disebut “jam puncak” atau peak hours. Dalam satu hari biasanya terjadi tiga kali jam puncak, yaitu pagi hari (saat orang berangkat kerja), siang hari (jam istirahat/ pulang sekolah) dan sore hari (saat pulang kerja dll). Dari pengamatan, jam puncak yang terjadi seperti di bawah ini :

1. puncak pagi : 06.00 – 08.00

2. puncak siang : 12.00 – 14.00

3. puncak sore : 16.00 – 18.00

Pola variasi harian jam puncak tiap daerah berbeda, tergantung karakteristik daerah masing-masing (daerah industry berbeda dengan CBD berbeda pula dengan daerah pariwisata) . Informasi ini sangat penting bagi seorang perencana tranposrtasi untuk mengetahui beban puncak yang diterima oleh prasarana jalan raya.

Dengan mengetahui jam puncak yang terjadi, akan sangat membantu dalam menata arus lalulintas sehingga tidak terjadi kemacetan dan lalulintas berjalan lancar, nyaman dan aman.

A. JENIS SARANA ANGKUTAN YANG DIGUNAKAN

Moda angkutan yang digunakan sangat variatif dengan karakteristik yang berbeda-beda;
bus, taksi, angkot, kereta api, kapal, ferri, kendaraan pribadi, jalan kaki

Pemilihan jenis moda ini sangat tergantung dengan tujuan dan sifat perjalanan yang akan dilakukan (lih.modal split), contohnya ;

- untuk bekerja → menggunakan kendaraan umum / pribadi

- antar pulau → pesawat atau kapal

- ke pasar → becak

- perjalanan < 1 km → jalan kaki

- membawa orang sakit / meninggal → ambulans

Pada anak-anak sekolah karena mereka masih muda/remaja dan kebanyakan belum punya kendaraan maka kebanyakan dari mereka ke sekolah dengan jalan kaki atau naik angkutan umum. Sedangkan untuk mereka yang sudah bekerja, rata-rata berangkat kerja dengan kendaraan pribadi.

Semua issu yang ada dalam transportasi akan selalu berkaitan dengan ;

- barang dan orang

- publik dan private

Karena sifat / karakteristik transportasi masing-masing daerah berbeda, untuk mengembangkan jaringan transportasi yang bersifat nasional perlu adanya satu acuan. Pemerintah telah memberikan pedoman untuk pengembangan transportasi yang sifatnya nasional yaitu Sistem Transportasi Nasional (SISTRANNAS) yang tertuang dalam GBHN 93 – 98. Semua pembangunan jaringan transportasi di daerah harus mengacu pada Sistranas, supaya jasa transportasi menjadi handal dan berkemampuan tinggi dan mampu menyajikan kinerja secara efektif dan efisien.

SISTRANNAS
Sistrannas berfungsi ganda yaitu sebagai unsur penunjang (ship follows the trade) dalam arti transportasi untuk menunjang pertumbuhan ekonomi, politik, sosial budaya, pertanahan dan keamanan serta sebagai unsur perangsang (ship promotes the trade) dalam arti sistem transportasi ditujukan untuk membuka daerah terisolir / terpencil dan daerah perbatasan yang belum berkembang atau daerah lain dengan alasan hankam perlu dilayani transportasi teratur dalam rangka untuk mewujudkan Wawasan Nusantara dan Katahanan Nasional serta supaya daerah yang terpencil berkembang sejajar dengan daerah lain.

MISI SISTRANNAS
Misi sistrannas yaitu menyelenggarakan transportasi guna memperlancar arus penumpang dan barang dari satu tempat ke tempat lain diseluruh wilayah tanah air dan untuk pelayanan internasional.

MAKSUD DAN TUJUAN SISTRANNAS
Sesuai dengan misi sistrannas, maka sistrannas ditata dengan maksud untuk mewujudkan jasa transportasi yang handal dan berkemampuan tinggi dalam perannya sebagian bagian dari pembangunan nasional.

Tujuannya adalah untuk dapat terselenggaranya jasa transportasi yang terpadu, tertib, lancar, aman, nyaman dan efisien serta terjangkau oleh kemampuan masyarakat dalam rangka mencapai jasa transportasi yang andal dan berkemampuan tinggi.

PENGERTIAN SISTRANAS

SISTRANNAS sebagai suatu tatanan yang terorganisasi terdiri atas komponen-komponen pelayanan jasa transportasi secara nasional dan merupakan bagian sistem pembangunan nasional dari seluruh kegiatan yang meliputi kumpulan perangkat lunak, perangkat keras dan perangkat pikir sistem transportasi darat, laut, dan udara serta penunjangnya dengan proses saling memperkuat (sinergetik) dalam tatanan yang membentuk satu kesatuan pelayanan jasa transportasi secara nasional yang berhasil guna berdaya guna.

Dalam rangka mewujudkan SISTRANAS yang sekaligus merupakan sasaran utama dalam penyelenggaraan jaringan prasarana yang meliputi simpul, ruang lalulintas transportasi dan jaringan pelayanan, perlu diketahui 7 (tujuh) pilar kebijakan umum, yaitu :

1. meningkatnya pelayanan transportasi nasional

2. meningkatnya keselamatan dan keamanan transportasi

3. meningkatnya pembinaan pengusahaan transportasi

4. meningkatnya kualitas sumber daya manusia, serta ilmu pengetahuan dan teknologi

5. meningkatnya pemeliharaan dan kualitas lingkungan hidup serta penghematan penggunaan energy

6. meningkatnya penyediaan dana pembangunan transportasi

7. meningkatnya kualitas administrasi Negara di sector transportasi.

Lebih jauh mengenai sistrannas dapat dibaca pada buku Sistrannas yang dikeluarkan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Perhubungan.

PROBLEM TRANSPORTASI
Problem transportasi timbul apabila sarana dan prasarana yang ada tidak dapat melayani pergerakan arus penumpang dan barang dengan lancar, aman, nyaman. Ada 2 (dua) problem utama dalam angkutan darat yaitu :

-Problem yang kelihatan (manifestation problem)

-Akar penyebab problem (root problem)

Pada transportasi darat problem yang kelihatan (manifestation problem) adalah seperti berikut :

- Kemacetan → BOK jadi naik

- Kecelakaan → jumlahnya meningkat

- Kebisingan → naik

- Polusi udara → lebih dari 50%

Tidak ada yang berani menjamin bahwa dengan berkembangnya suatu kota / daerah maka tidak akan terjadi kemacetan, dari hasil pengamatan kemacetan selalu mengiringi berkembangnya suatu daerah. Hal ini dapat dimaklumi karena suatu daerah yang berkembang, ekonomi meningkat, aktivitas meningkat sehingga kegiatan di jalan juga meningkat. Untuk itu sejak awal harus dipikirkan pengembangan sistem transportasinya supaya problem yang timbul dapat diminimalkan. Kerugian yang timbul akibat kemacetan di Jakarta thn 2007 bahkan mencapai lebih dari 40 T, suatu angka yang fantastis. Belum lagi kerugian akibat kecelakaan, baik fatal maupun tidak.

Selain itu, polusi udara yang terjadi sekarang ini ternyata sebagian besar, yaitu lebih dari separo (50%) berasal dari knalpot kendaraan. Belum lagi kalau dihitung kerugian materi karena bahan bakar terbuang percuma gara-gara jalanan macet. Waktu yang terbuang, stres yang timbul juga merupakan dampak dari problem transportasi, bahkan puncak dari semua ini adalah terjadinya kecelakaan sebagai akibat dari semrawutnya lalulintas yang ada di jalan raya.

Problem yang ada di atas sebetulnya terjadi karena ada akar permasalahan (root problem) yang terjadi di masyarakat. Akar permasalahan tersebut antara lain :

- Naiknya pendapatan (income)

- Naiknya jumlah kepemilikan kendaraan

- Lain-lain

Untuk mengatasi hal tersebut di atas maka perlu diselesaikan dulu akar permasalahannya baru kemudian masalah yang tampak di lapangan diselesaikan. Perlu aturan-aturan terkait transportasi ini dan pengendalian atau pengawasan yang ketat, karena kerugian yang ditimbulkan akibat macet dsb sangat besar. Dengan demikian baru akan tercipta transportasi yang andal dan berkelanjutan (suistainable transportation) sesuai tujuan dari Sistranas.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Iklan Bawah Post

Ads Here Call 08562670757