PETUGAS
Petugas
pemeliharaan merangkap sebagai petugas bendung. Jumlah personel petugas
disesuaikan dengan tingkat urgensi dan besarnya bangunan.
Petugas
pemeliharaan diharuskan:
1) Cakap dan terampil dalam
pemeliharaan bendung.
2) Memahami fungsi bendung.
3) Memahami komponen bangunan
karet beserta detail instrumen pendukung.
4) Menguasai cara kerja
peralatan operasi seperti motor, pompa udara, pemompaan/pengembangan, dan
pengempisan baik secara otomatis maupun manual.
5) Telah mendapatkan
pendidikan/pelatihan pemeliharaan bendung karet dan mampu melakukan perbaikan
ringan atas kerusakan bendung karet.
POLA PEMERIKSAAN
Bagian bangunan
yang harus diperiksa meliputi:
1) Motor dan pompa udara
2) Instalasi
pengisian/pengempisan
3) Tubuh Bendung Karet Guntur
4) Bagian bangunan lain beserta
lingkungannya seperti pintu pembilas, pintu pengambilan tembok sayap, gerusan
dasar sungai, pagar dan lain sebagainya.
Obyek, cara dan
periode pemeriksaan serta tindakan lebih lanjut masing-masing komponen bangunan
disajikan dalam Tabel 8.4 s/d Tabel 8.5 berikut:
Tabel Pemeriksaan Motor
dan Pompa Udara
Obyek pemeriksaan
|
Cara pemeriksaan
|
Periode
|
Tindak Lanjut
|
|
Rutin
|
Berkala
|
|||
Bahan karet dan Plat Baja
|
Periksa adanya kerusakan secara visual
|
X
|
X
|
|
Pelat klem dan karetnya
|
Periksa adanya deformasi tubuh bendung secara visual
|
X
|
X
|
|
Fondasi dan lantai
|
Periksa adanya material di permukaan fondasi di
bawah karet secara visual
|
X
|
X
|
Bersihkan jika kotor
|
Tabel Pemeriksaan Tubuh
Bendung Karet
Obyek Pemeriksaan
|
Cara Pemeriksaan
|
Periode
|
Tindak lanjut
|
|
Rutin
|
Berkala
|
|||
Bahan karet dan plat
baja
|
Periksa adanya kerusakan secara visual
|
X
|
X
|
|
Pelat klem dan karetnya
|
Periksa adanya deformasi tubuh bendung secara visual
|
X
|
X
|
|
Fondasi dan lantai
|
Periksa adanya material di permukaan fondasi di
bawah karet secara visual
|
X
|
X
|
Bersihkan jika kotor
|
Tabel Pemeriksaan Katup
Pengisian
Obyek Pemeriksaan
|
Cara Pemeriksaan
|
Periode
|
Tindak lanjut
|
|
Rutin
|
Berkala
|
|||
Baut dan mur
|
Periksa kekencangannya dengan kunci pas
|
X
|
Kencangkan baut/mur yang kendor
|
|
Kerapatan
|
Periksa bocor tidaknya katup melalui pendengaran dan visual dengan diberi air sabun
|
X
|
Tabel Pemeriksaan Katup
Pengempisan
Obyek pemeriksaan
|
Cara pemeriksaan
|
Periode
|
Tindak lanjut
|
|
Rutin
|
Berkala
|
|||
Baut dan mur
|
Periksa kekencangannya dengan kunci pas
|
X
|
Kencangkan baut/mur yang kendor
|
|
Putaran katup
|
Periksa dengan tangan kelancaran putaran katup hingga bisa membuka
|
X
|
X
|
|
Kerapatan
|
Periksa bocor tidaknya katup melalui pendengaran dan visual dengan diberi air sabun
|
X
|
Tabel Pemeriksaan Pipa Pengisian
dan Pembuangnya
Obyek Pemeriksaan
|
Cara Pemeriksaan
|
Periode
|
Tindak Lanjut
|
|
Rutin
|
Berkala
|
|||
Baut dan mur
|
Periksa kekencangannya dengan kunci pas
|
X
|
Kencangkan baut/mur yang kendor
|
|
Kerapatan
|
Periksa bocor tidaknya katup melalui pendengaran dan visual dengan diberi air sabun
|
X
|
Tabel Pemeriksaan Bagian
Bangunan Lainnya
Obyek Pemeriksaan
|
Cara Pemeriksaan
|
Periode
|
Tindak Lanjut
|
|
Rutin
|
Berkala
|
|||
Pintu pembilas
|
Periksa kebocoran dan gangguan sampah
|
X
|
X
|
Bersihkan sampah
|
Pintu pengambilan
|
Periksa gangguan sampah
|
X
|
X
|
Bersihkan sampah
|
Tembok sayap, lantai hilir
|
Periksa adanya retak-retak/ keruntuhan bangunan
|
X
|
X
|
Laporkan jika terjadi kerusakan serius
|
Dasar sungai hilir
|
Periksa adanya gerusan
lokal pada dasar sungai
|
X
|
X
|
Laporkan jika terjadi kerusakan serius
|
Pagar pengamanan
|
Periksa adanya kerusakan dan akses masuknya orang/binatang ternak
|
X
|
X
|
Tutup kembali akses masuk
|
Pekerjaan rutin
dilakukan secara terus menerus dengan frekuensi menyesuaikan tingkat
pemanfaatan bendung, sedangkan pekerjaan berkala dilakukan sekali setiap 6
bulan. Dari pekerjaan pemeriksaan dibuat catatan hasil pemeriksaan yang berisi
jenis kerusakan dan kemungkinan penyebabnya, yang dilakukan secara berkala
setiap 6 bulan dan setiap terjadi kerusakan serius pada pemeriksaan rutin.
PERBAIKAN
Bagian bangunan
yang harus dirawat dan periode perawatan disajikan dalam Tabel 4.8 berikut:
Tabel 8.10 Perawatan Bendung Karet Guntur
Bagian/Komponen
|
Macam Perawatan
|
Periode
|
Keterangan
|
Tubuh bendung karet
|
Pembersihan sampah
|
Rutin
|
|
Pembuangan air dalam tubuh bendung
|
6 bulanan
|
||
Penambahan tekanan udara dalam bendung
|
Insidentil
|
Jika tekanan udara
< 1000 mm air
|
|
Pembuangan tekanan udara berlebih
|
Incidental
|
Jika tekanan udara
> 3000 mm air (disetel otomatis)
|
|
Instalasi pengisian dan pembuangan udara
|
Pembersihan pipa dan instrumentasinya
|
Mingguan
|
|
Pembersihan ruang kontrol
|
Mingguan
|
||
Pompa udara dan motor
|
Pelumasan
|
Mingguan
|
Pembuangan air
dalam tubuh bendung dilakukan dengan cara berikut.
a) Paling sedikit dilakukan oleh
2 orang.
b) Bendung karet dalam kondisi
mengembang sempurna.
c) Hidupkan motor dan pompa
udara menggunakan katup-katup pada posisi pengisian.
d) Buka katup penguras untuk
mengeluarkan air dalam tubuh bendung.
e) Setelah air berhenti keluar,
tutup kembali katup penguras.
f) Ulangi lagi pembukaan katup
penguras hingga air dalam tubuh bendung habis.
g) Tutup kembali katup penguras
dan kunci agar aman terhadap gangguan orang yang tidak bertanggung jawab
JENIS KERUSAKAN
Kerusakan tubuh
bendung karet diklasifikasikan menjadi:
1) Kerusakan ringan
Kelas A :
Berlubang dengan ukuran diameter < 12,5 mm
Kelas B :
Berlubang dengan ukuran diameter > 12,5 mm
Kelas C :
Tersayat/terkupas setempat tidak mencapai serat nilaon
Kelas D :
Tersayat/terkelupas memanjang tidak mencapai serat nilon
Kelas E :
Tersayat hingga serat nilon, panjang <100 mm
2) Kerusakan berat
Kelas F : sobek /
tersayat > 100 mm, masih ada kemungkinan diperbaiki.
Kelas G :
Sobek/tersayat yang tidak mungkin diperbaiki.
3) Kerusakan lain
a) Aus
b) Mata ikan
BAHAN DAN PERALATAN
Di lokasi bendung
harus memiliki persediaan bahan dan peralatan yang digunakan untuk perbaikan
bendung karet terhadap kerusakan ringan. Bahan dan peralatan tersebut disajikan
pada tabel berikut:
Tabel Bahan Dan Peralatan Untuk Perbaikan Ringan
No
|
Jenis bahan/alat
|
Ukuran
|
Jumlah
|
1.
|
IT-612 sealastic
|
---
|
20
|
2.
|
Vulc cement for sealastic
|
70 gr
|
10
|
3.
|
Vulc compound A
|
0,5 kg
|
1
|
4.
|
Vulc compound B
|
0,5 kg
|
1
|
5.
|
Vulc compound special
Bond
|
140 gr
|
1
|
6.
|
Round patches
|
Ø 80 mm
|
10
|
7.
|
Rhomboid patches
|
160x130 mm
|
5
|
8.
|
Fabric reinforced patches
|
150x240 mm
|
10
|
9.
|
Fabric reinforced patches
|
2200x20 mm
|
10
|
10.
|
CN filler rubber
|
1,5x50x10000 mm
|
1
|
11.
|
Cement SC-2000
|
I kg
|
1
|
12.
|
Hardener RF-FC
|
80 kg
|
1
|
13.
|
Hand rasp
|
4,5 mm
|
1
|
14.
|
Hand rasp
|
.6,5 mm
|
1
|
15.
|
Inserting tool
|
---
|
1
|
16.
|
Offset knife
|
---
|
1
|
17.
|
Wire scratch brush
|
---
|
1
|
18.
|
Roller 4 mm wide
|
---
|
1
|
19.
|
Roller 12 mm wide
|
---
|
1
|
20.
|
Spare rasp blade
|
---
|
2
|
21.
|
Disc sander
|
---
|
1
|
22.
|
Scissors
|
---
|
1
|
23.
|
Olfa cutter
|
---
|
1
|
24.
|
Small brush
|
---
|
5
|
25.
|
Large brush
|
---
|
5
|
26.
|
Gaspliers
|
250 mm L
|
1
|
27.
|
Driver
|
200 mm L
|
1
|
28.
|
Repair kit box
|
200Wx335Lx145H
|
1
|
Semua bahan dan
peralatan tersebut sudah disiapkan dalam suatu paket. Untuk pekerjaan perbaikan
Kelas D dan Kelas E masih diperlukan bahan lain yaitu:
a) Rubber cement
b) Thin adhesive rubber sheet
c) Rubber coated reinforcing fabric
d) Outer rubber sheet
PENCARIAN LUBANG KEBOCORAN
Adanya kebocoran
pada bendung karet bisa diketahui dengan terjadinya penurunan tekanan udara dalam
bendung yang terbaca pada manometer dalam. Jika pengurangan tekanan cukup besar
(frekuensi penambahan tekanan udara > 1 kali/minggu), maka perlu dilakukan
pencarian lubang bocoran. Pada bagian karet yang terendam air, pencarian
dilakukan dengan mengamati munculnya gelembung udara dalam air. Sedangkan pada
bagian karet di udara, pencarian dilakukan dengan mengolesi permukaan karet
menggunakan air sabun, yang selanjutnya diamati munculnya gelembung air sabun
pada permukaan karet tersebut.
CARA PERBAIKAN
Cara perbaikan
diklasifikasikan menurut jenis kerusakannya, yaitu:
A. PENAMBALAN SEMENTARA
Pekerjaan ini
dilakukan oleh petugas setempat (penjaga bendung) tanpa pekerjaan dewatering,
dilakukan segera setelah diketahui ada kebocoran, dan nantinya pada kondisi
kering diperbaiki dengan penambalan permanen.
Penambalan
darurat dilakukan terhadap kerusakan kelas A dan kelas B, untuk bagian karet
yang berada dalam air. Cara perbaikan Kelas A (untuk kerusakan kelas A) dan
Kelas B (untuk kerusakan kelas B) pada penambalan darurat adalah sebagai
berikut.
1) Perbaikan Darurat Kelas A (Lihat
Gambar 8.7)
a)
Keluarkan Obyek penyebab kerusakan
dari dalam karet.
b)
Ambil inserting tool, olesi dengan vulc
cement kemudian masukkan ke dalam lubang, ulangi hingga beberapa kali.
c)
Ambil sealastic TT 612 (dipotong
secukupnya) dan selipkan pada inserting
tool
d)
celupkan ke dalam vulc cement for sealastic (S).
e)
Masukkan sealastic TT 612 &
inserting tool, ke dalarn lubang hingga tangkai pegangan, lalu tarik kembali
inserting tool.
f)
Amati apakah masih ada kebocoran,
jika masih bocor ulangi tindakan butir (3).
2) Perbaikan Darurat Kelas B
a)
Keluarkan obyek penyebab kerusakan
dari dalam karet.
b)
Ambil baut yang sesuai dengan ukuran
lubang (diambil yang paling besar namun masih bisa masuk lubang).
c)
Masukkan baut dengan tetap memegang
tali baut jangan sampai lepas.
d)
Pasang mur baut dan kencangkan.
PENAMBALAN PERMANEN
Dibedakan menjadi 2 macam, yaitu:
1) Penambalan ringan, dilakukan oleh petugas setempat, kondisi kering (dengan
dewatering bila diperlukan), yang dibedakan dalam 5 macam
a)
Perbaikan kelas A, untuk kerusakan
kelas A (lihat Gambar 5-2) Perbaikan dilakukan dengan langkah berikut.
b)
Keluarkan obyek penyebab kerusakan
dari dalam karet, kemudian bersihkan dan keringkan daerah kerusakan dan
sekitarnya.
c)
Ambil inserting tool, olesi dengan
vulc cement kemudian masukkan ke dalam lubang, ulangi hingga beberapa kali.
d)
Ambil sealastic TT 612 (dipotong
secukupnya) dan selipkan pada inserting tool, celupkan ke dalam vulc cement for
sealastic (S).
e)
Masukkan sealastic TT 612 &
inserting tool, ke dalarn lubang hingga tangkai pegangan, lalu tarik kembali
inserting tool.
f)
Teteskan air sabun pada daerah
kerusakan untuk memeriksa apakah masih ada kebocoran, jika masih bocor ulangi
tindakan butir (3).
g)
Potong ujung-ujung sealastic hingga
hanya tersisa 1,5 mm.
h)
Kasarkan permukaan sekitar kerusakan
dengan menggunakan wire scratch brush; jika perbaikan dilakukan pada permukaan
karet yang kasar harus diratakan dulu dengan menggunakan scratch brush atau
disc grinder; kemudian bersihkan dengan thinner A.
i)
Campurkan cement SC-2000 dengan
hardener RF-FC dengan perbandingan 25 : 2.
j)
Lapiskan cement ke permukaan yang
telah dikasarkan dan dibersihkan dengan thinner A, setelah kering lapiskan lagi
untuk yang kedua dan tunggu hingga kering lagi.
k)
Ambil patch dengan ukuran sesuai
dengan kerusakannya (bisa berbentuk bulat atau persegi), lapiskan cement pada
sisi belakang; setelah kering Lapiskan cement lagi untuk yang kedua dan tunggu
hingga kering.
l)
Tempelkan patch pada daerah yang
diperbaiki segera setelah lapisan cement kedua mengering.
m) Tekan patch mulai dari tengah ke arah tepi dengan roller agar seluruh udara
yang terperangkap di bawah patch keluar; gunakan mula-mula dengan roller ukuran
12 mm kemudian dengan roller ukuran 4 mm; untuk menambah lekatan bisa di
pukul-pukul dengan palu.
2) Perbaikan kelas B, untuk kerusakan kelas B. Perbaikan dilakukan dengan
langkah berikut:
a)
Keluarkan obyek penyebab kerusakan
dari dalam karet, kemudian bersihkan serta keringkan daerah kerusakan dan
sekitarnya.
b)
Ambil baut yang sesuai dengan ukuran
lubang (diambil yang paling besar namun masih bisa masuk lubang).
c)
Masukkan baut dengan tetap memegang
tali baut jangan sampai lepas.
d)
Pasang mur baut dan kencangkan.
3) Perbaikan kelas C, untuk kerusakan kelas C. Perbaikan dilakukan dengan
langkah sebagai berikut:
1)
Bersihkan dan keringkan daerah
kerusakan dan sekitarnya.
2)
Kasarkan daerah tersebut dengan
menggunakan wire brush dan hand rasp,
kemudian bersihkan dengan thinner A.
3)
Campurkan cement SC-2000 dengan
hardener RF-FC dengan perbandingan 25 : 2.
4)
Oleskan campuran cement pada
permukaan yang telah dikasarkan, setelah lapisan pertama kering oleskan lapisan
kedua dan tunggu hingga kering.
5)
Potong sejumlah yang sama antara vulc
compound A (hitam) dan vulc compound B (putih) dan campur hingga didapat
campuran berwarna hitam.
6) Oleskan campuran tersebut pada daerah kerusakan
kemudian tekan dengan menggunakan roller; ulangi tindakan ini hingga seluruh
cekungan kerusakan terisi penuh.
Download Pedoman pemeliharaan dan operasional Bendung Karet.
Download Pedoman pemeliharaan dan operasional Bendung Karet.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar