Perbedaan Tingkatan Manusia Dalam Menerima Nasihat - academia ENGINEERING

Artikel Terbaru

Iklan

Iklan Atas Post

Ads Here Call 08562670757

Selasa, 29 Januari 2019

Perbedaan Tingkatan Manusia Dalam Menerima Nasihat






Tatkala nasihat diperdengarkan kepada seseorang, seringkali muncul dalam dirinya suatu kesadaran spontan. Namun, tatkala ia keluar dari majelis ilmu, hatinya kembali mengeras dan membatu.


Saya merenungi sebabnya, rupanya manusia berbeda-beda kondsinya ketika mendengarkan wejangan dan nasihat maupun setelah mendengarkannya. Renungan dan refleksi saya sampai pada dua kesimpulan. 

PERTAMA, Nasihat itu laksana cemeti. Ketika seseorang habis dipukuli dengan cemeti itu, ia seringkali tidak merasa sakit.

KEDUA, tatkala mendengar nasihat, kondisi jiwa dan pikirannya prima. Dia terlepas dari ikatan duniawi. Diam dan menghadirkan hatinya. Namun, tatkala kembali disibukkan dengan urusan dunia, penyakit lamanya kambuh.

Kondisi demikian dapat menimpa setiap orang. Hanya mereka yang memiliki kesadaran tinggilah yang bisa mengatasi pengaruh-pengaruh duniawi tersebut. Ada yang bertekad kuat untuk kukuh berpegang pada prinsip yang telah diyakininya, lalu berjalan tanpa menoleh-noleh lagi. Ia akan memberontak jika perilakunya tidak sesuai dengan tabiat diri. 

Ada pula yang terkadang masih seret kelalaian akibat pengaruh tabiat diri, namun disaat yang sama nasihat itu masih mempengaruhi dirinya untuk beramal. Laksana cabang-cabang pohon yang diterpa hembusan angin.

Ada lagi golongan manusia yang tidak terpengaruh apa-apa. Sekedar mendengar. Mereka laksana batu yang diam.

Imam Ibnu Al - Jauzi
#Diambil dari kitab Shaid al Khatir




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Iklan Bawah Post

Ads Here Call 08562670757